Pantai Senggigi di Lombok yang Tetap Mempesona

Author : UnknownTidak ada komentar

Tadinya saya pikir dengan pindahnya Bandara Internasional Lombok dari Ampenan Mataram ke Praya Lombok Tengah akan mengurangi jumlah wisatawan yang datang ke pantai Senggigi. Bagaimana tidak? Bandara yang dulunya berada di Ampenan yang letaknya ber-tetangga-an persis dengan pantai Senggigi sehingga wisatawan dari bandara itu kalau mau ke pantai Senggigi hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di Senggigi. Sedangkan Bandara Lombok saat ini berada di Praya di Lombok Tengah, agak jauh dari letaknya pantai Senggigi. Sekarang apabila wisatawan dari bandara yang bermaksud ke Senggigi harus masuk kota Mataram dahulu dan butuh waktu sekitar 1,5 jam. Malahan letak bandara Lombok saat ini lebih dekat ke pantai Kute yang menjadi salah satu tujuan wisata di pulau Lombok. Kenyataannya jumlah wisatawan yang datang dan menginap di sekitaran pantai Senggigi tidak berkurang dari sejak bandara pindah. Memang, Senggigi adalah jalur wisata yang akan menuju Gili Trawangan, Air, dan Meno.
Jalan menuju Senggigi beraspal mulus dengan jumlah kendaraan yang lalu lalang tidak banyak, kanan kirinya diwarnai kehijauan pohon pohon kelapa dan rerumputan. Ketika kami lewat sebelum di pusat kota Senggiginya kami melihat ada beberapa bangunan sederhana terletak di pinggir pantai yang dibangun oleh pemerintah daerah setempat sebagai spot untuk melihat sunset atau matahari tenggelam. Kebetulan waktu itu sudah sore, kami mampir untuk menikmati sunset yang sebentar lagi akan tiba. Duduk di perbukitan bibir pantai pada ketinggian vertikal 15 meter, dengan udara yang segar adalah suatu tempat yang ideal untuk menyaksikan sunset. kami duduk manis sambil ditemani secangkir kopi hangat dan jagung bakar panas. Nikmat sekali! Selain wisatawan domestik juga ada beberapa wisatawan asing yang terlihat begitu antusias untuk menyaksikan matahari tenggelam yang menandakan terjadinya perubahan waktu dari siang ke malam hari. Ketika saat-saat sunset akan tiba, suasa sunyi sambil mata tak putus memandangi matahari kemerahan yang sebentar lagi akan istirahat di ufuk barat. Keindahan yang sempurna!
Beranjak sebentar dari tempat menyaksikan sunset kami tiba di pusat desa Senggigi-nya. keramaian di Senggigi hanya sepanjang 1 km saja, tidak banyak memang. Dan suasanya tidak banyak mengalami perubahan banyak, baik hotel, jumlah cafe dan restoran serta suasana jalan-jalan sekitarnya. Hampir sama seperti keadaan tahun-tahun sebelumnya. Suasananya tidak ramai, jauh berbeda apabila dibandingkan dengan suasana pantai Kuta di Bali yang cenderung hiruk pikuk. Disini di Senggigi lebih ke suasana sunyi dengan lampu penerangan yang sedikit temaram serta orang yang berlalu lalang juga tidak banyak. Justru dengan suasana yang jauh dari hingar bingar seperti itulah yang, banyak disukai oleh wisatawan asing terutama yang sudah memasuki masa senior. Linda Naff seorang turis dari Belanda yang ketemu di toko roti yang tiap tahun, dia bercerita dengan ramah bahwa dia selalu datang ke Senggigi ini hampir setiap tahun, tapi dia mengatakan juga; 'kalau nanti Senggigi terjadi perubahan masif maka saya tidak akan datang lagi ke Senggigi. Saya akan cari tempat yang lain'. Maksud dia, perubahan pasti terjadi namun agar tetap mempertahankan ciri utama dari suasana pantai Senggigi ini karena hal itulah yang jadi keunggulan utama dari pasar wisata pantai Senggigi ini.
Menyaksikan Sunset
Sunset di pantai Senggigi Lombok
Menikmati sunset berteman secangkir kopi dan jagung bakar
Menikmati sunset sambil bermain di pantai
Suasana Senggigi di Sore Hari
Suasana yang paling ramai di Senggigi hanya seperti ini
Souvenir tersedia juga disini
Makan malam romantis di pinggir pantai juga tersedia
Ikan bakar menjadi kuliner favoritnya
 
 
 
 


Posted On : Sabtu, 02 November 2013Time : 15.41
SHARE TO :
| | Template Created By : Binkbenks | CopyRigt By : Gracia Widyakarsa | |