Author : UnknownTidak ada komentar
Kalau melakukan terapi ikan dalam box seukuran 2 m X 1,5 m yang sering kita jumpai di berbagai mall dan lainnya, itu sich biasa. Yang luar biasa adalah terapi ikan di kolam renang! Bayangkan berapa banyak ikan yang harus disediakan? Desa Cigugur di kabupaten adalah salah satu objek wisata di kabupaten Kuningan yang memiliki pesona wisata alam dan budaya yang sangat menarik. Salah satu pesona alam yang ada adalah kolam pemandian alam dengan air yang jernih, segar, dan alami. Di objek wisata ini terdapat ikan dewa atau ikan kancra bodas (Labaebarbus dournensis) dengan ciri sisik yang relatif besar-besar dan berukuran seberat 5 - 10 kg per ekornya. Jenis ikan dewa ini dapat ditemui juga di pemandian alam Cibulan yang masih berada di kabupaten Kuningan. Di kolam pemandian alam Cigugur, kini memiki tambahan daya tarik wisata, yaitu dengan memanfaatkan ikan endemis untuk terapi ikan. Tadinya saya pikir, ikan tersebut adalah ikan impor sebagaimana lazimnya yang digunakan untuk terapi ikan, tetapi yang ini ternyata ikan endemis dengan penyebutan untuk orang setempat dengan nama ikan nilem mangut atau nama latinnya Osteochelus hasseltii. Ikan ini berukuran mulai seukuran jari sampai seukuran telapak tangan orang dewasa. Berbeda dari jenis impor yang hanya seukuran kelingking jari saja. Bentuk, sisik, dan warnanya persis sama dengan ikan nilem, yang membedakannya hanyalah letak mulutnya. Kalau ikan nilem, mulutnya membuka ke depan, tetapi ikan nilem mangut, bentuk mulutnya ke bawah seperti ikan sapu-sapu.
Desa Cigugur yang berjarak 8 km dari pusat kota Kuningan, mudah diakses dengan berbagai macam kendaraan. Objek wisata kolam pemandian yang dimaksud dalam tulisan ini persis berada di tengah desa tersebut. Untuk masuk ke kolam pemandian ini, tiap pengunjung ditarik tiket seharga Rp 8 ribu. Di dalam komplek pemandian ini terdapat 4 kolam dengan ukuran ada yang kecil dan ada yang besar. Kolam ukuran besar yang berada di sebelah kanan seukuran 500 m2 yang kini lebih berfungsi sebagai tempat terapis ikan, sudah tidak ada lagi pengunjung yang memanfaatkannya untuk mandi dan berenang. untuk melakukan terapi ikan di kolam ini, pengunjung tinggal duduk di sepanjang pinggir kolam dan kalau mau dapat ambil bangku tempat duduk yang disewa Rp 2 ribu untuk digunakan sepuasnya.
Ketika kaki dicelupkan ke dalam air kolam, lalu dengan serta merta belasan ikan nilem mangut berbagai ukuran mengerubuti dan memakan kulit mati yang ada di kaki. yang ukuran besar memakan kulit mati dengan cara menghisap dan yang ukuran kecil menghisap kulit mati yang berada di sela-sela jari. disini tidak terjadi rebutan makanan. sesekali ketika asik dikerubuti ikan-ikan nilem mangut ini, tiba-tiba datang ikan dewa yang besarnya sebesar betis orang dewasa, lalu ikan-ikan nilem mangut ini bubar berhamburan, namun tidak berapa lama ikan-ikan nilem mangut ini kembali bekerja membersihkan kulit mati yang menempel di kaki. kata orang setempat, dulunya ikan-ikan nilem mangut ini adalah makanan ikan dewa.
Perasaan pertama kali ketika dikerubuti ikan-ikan nilem mangut ini adalah rasa geli, karena mulut-mulut kecil ikan mangut seolah menggaruk-garuk wilayah sekitaran telapak kaki dan tentu menjadikan kita tersenyum atau tertawa atau berteriak kecil, tetapi lama kelamaan menjadikan kita rileks keenakan. Pantas banyak orang ketagihan.
Adanya terapi ikan dengan ikan asli kolam Cigugur dimulai sekitar tahun 2009 yang mana ketika itu ada pasien dari rumah sakit Cigugur yang mandi di kolam tersebut dan dikerubuti oleh ikan-ikan nilem mangut itu. Sejak itulah terapi ikan di kolam pemandian Cigugur ini menjadi populer, karena memang unik dan menarik. Hanya saja perlu kiranya dilakukan oleh pengelola objek wisata ini adalah memberikan informasi tertulis kepada setiap pengunjung yang lengkap tentang aturan pelaksanaan terapi ikan ini. Contohnya saja ada salah satu ibu-ibu pengunjung yang sedang melakukan terapis ikan dari 3 jam yang lalu dan masih berlangsung, tentu ini tidak baik bagi kesehatan ibunya itu sendiri dan juga bisa merubah tingkah laku atau kebiasaan dari ikan nilem mangutnya. Bisa saja ikan mangutnya berperilaku menjadi lebih agresif dan liar bahkan buas. dan jangan lupa juga untuk mengkaji terapis ikan ini, apakah terapis ikan ini bisa menjadi media penularan penyakit dari satu orang ke orang lainnya?
Kolam Pemandian Alam di Cigugur Kuningan |
Pengunjung yang Lebih Memilih Terapi Ikan daripada Berenang |
Sewa Tempat Duduk/Bangku Rp 2 ribu |
Ikan Dewa dan Ikan Nilem Mangut |
Ikan Nilem Mangut yang Jinak |
Kaki Geli karena Dikerubuti Ikan Nilem Mangut |
Posted On : Selasa, 21 Agustus 2012Time : 03.43