Author : UnknownTidak ada komentar
Apabila anda mau mencari tempat untuk berlibur ataupun kegiatan budaya lainnya, dimana yang diinginkan adalah tempat yang memiliki perpaduan antara keindahan, natural, bersih, dan jauh dari hiruk pikuk beserta polusinya maka saya sarankan untuk berkunjung ke Kabupaten Natuna di Provinsi Kepulauan Riau.
Natuna memiliki banyak pulau-pulau kecil yang masing-masing memiliki potensi ekonomi yang patut untuk dikembangkan. Misalnya saja untuk pulau Natunanya sendiri, selain sebagai pusat pemerintahan kabupaten, di pulau ini ada objek wisata pantai dengan batu granit yang besar-besar yang berserakan di pantai Pulau Natuna. Antar batu-batu besar sudah dihubungkan dengan jembatan setapak dari kayu yang menghubungkan antara satu batu dengan batu lainnya, sehingga pengunjung dapat menikmati dan bermain-main di atas batu-batu besar sambil menikmati pemandangan laut yang indah. Adanya jembatan penghubung antar batu inilah yang membedakan wisata batu batu granit dengan yang ada di Bangka. Lokasi batu batu granit ini tidak jauh dari bandara.
Untuk objek wisata lainnya, anda dapat pergi ke Pulau Kumbik yang dapat dicapai dengan naik perahu kecil atau kepompong atau orang sana menyebutnya dengan ‘ojek’ selama setengah jam dari pulau Natuna dengan ongkos Rp 10 ribu sekali jalan. Pulau Kumbik adalah pulau dengan luasan beberapa puluh hektar saja, disini anda dapat mengunjungi budidaya ikan napoleon dalam karamba dan berinteraksi dengan penduduknya yang ramah-ramah. Ikan napoleon atau Cheilunus undulatus adalah salah satu jenis ikan karang besar yang dapat mencapai berat 180 kg yang dilindungi dalam IUCN dan masuk katagori Appendix II CITES. Sehingga ikan ini boleh diperdagangkan dengan kuota dan yang berukuran 1-3 kg. Kuota ikan yang boleh diekspor untuk tahun 2013 dan untuk seluruh wilayah Indonesia hanya 2000 ekor saja. Ikan napoleon adalah ikan prestise bagi masyarakat China terutama di Hong Kong, China, dan Singapore dan tentu berharga mahal. Saat ini harga di tingkat nelayan adalah Rp 1,2 juta per kg nya. Di pulau Kumbik yang jalan penghubungnya hanya jalan setapak dari beton dan beberapa tempat ada yang terbuat dari kayu, masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan, tetapi pada musim gelombang tinggi dimana para nelayan tidak dapat melaut, masyarakat nelayan ini beralih sementara menjadi bertani cengkeh. Di pulau Kumbik ini banyak sekali pohon cengkeh tumbuh. Dampaknya adalah masyarakat pulau Kumbik terlihat sejahtera dengan tampilan rumah-rumahnya yang bagus-bagus. Sangat menarik berkunjung ke Pulau Kumbik ini.
Untuk urusan menginap, di Natuna ada 2 hotel dan ada beberapa penginapan dengan tarif mulai Rp 150 rb/ malam. Penerbangan sendiri, dari Jakarta ke Natuna dilayani oleh Lion Air sekali sehari dengan ganti pesawat di bandara Hang Nadim Batam. berangkat dari bandara Soekarno Hatta Jakarta jam 06 pagi dan sampai di Natuna sekitar jam 11 siang. Tarif-nya sekarang (Maret 2013) Rp 2,5 juta untuk pulau pergi (pp).
Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk menikmati keunikan dan keindahan alam di dalam negeri sendiri masih banyak yang patut untuk dikunjungi.
|
Mendarat di Natuna |
|
|
Mesjid Raya di Natuna |
|
|
Formasi batu batu besar yang banyak ditemui di pantai Natuna |
|
|
Batu batu besar yang jadi tempat wisata, tidak jauh dari bandara Natuna |
|
|
Indah dan alami |
|
|
Diantara batu besar dibuat jalan penghubung |
|
|
Pulau Kumbik di Kab Natuna |
|
|
Karamba tempat budidaya ikan napoleon |
| |
|
Ikan Napoleon |
|
|
Menjemur cengkeh di pulau Kumbik |
|
|
Jalan penghubung di pulau Kumbik |
|
|
Dermaga perikanan |
|
|
Pantai Batu Kasah | | |
|
|
Pantai Pulau Senua |
Posted On : Minggu, 10 Maret 2013Time : 13.14