Author : UnknownTidak ada komentar
Ketika ada teman yang mengajak kami untuk pergi wisata ke Kepulauan Seribu, tanpa tedeng aling-lang langsung kami setuju. Karena memang sudah lama saya tidak berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Seribu yang berada di DKI Jakarta. Terahir saya datang di Kepulauan Seribu sekitar pertengahan tahun 2007. Alangkah senangnya ketika ada yang menawari untuk pergi ke Kepulauan Seribu yang sebenarnya pulau-pulau kecil-nya berjumlah 108 pulau bukan seribu.
Jam 8 pagi kami harus sudah berada di Marina Ancol dermaga 9, sesuai jadwal keberangkatan kapal yang akan ke Pulau Putri. Pulau Putri adalah salah satu pulau wisata di Kepulauan Seribu. Sebagaimana diketahui dari 108 pulau kecil di Kepulauan Seribu, tidak semuanya dimanfaatkan untuk kegiatan wisata. Ada yang dijadikan sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Seribu, ada yang dijadikan wilayah konservasi, ada yang dijadikan tempat tinggal pribadi dan lain-lainnya. Pk 08.30 kapal kami yang berpenumpang 48 orang dari kapasitas 60 penumpang segera meninggalkan dermaga Marina Ancol. Kemudian tak berapa lama, terhiruplah udara laut yang segar, rasanya plong paru-paru ini. Bagaimana tidak? Setiap saat kami yang tinggal di Jakarta selalu mengisap udara polusi. Hari ini diibaratkan sebagai acara menguras udara kotor yang ada di dalam sistem pernafasan tubuh kami. Selewat satu km dari pantai dimana air laut-pun sudah mulai terlihat jernih, kami menyaksikan banyak perahu nelayan sedang giat menangkap ikan. Mereka umumnya menggunakan perahu ukuran kecil dan menggunakan alat tangkap berupa jaring insang. Suatu alat tangkapyang masuk katagori sederhana. Namun ada juga alat tangkap bagan yang didudukan di atas perahu yang agak besaran. Jadi tidak menggunakan bambu yang menancap di dasar laut, seperti bagan jaman dulu. Yang ini lebih mobile dan diperlukan biaya besar untuk membuatnya. Lampu-lampunya ada disana-sini yang dipasang dalam jumlah yang banyak sekali. Alat tangkap ikan ini beroperasi pada malam hari dengan cara menyalakan lampu-lampunya, sehingga ikan phototaktis positif atau yang menyenangi sinar, tentu akan berkerumun mendekat dan tinggal ditangkap oleh nelayan bagan-nya tersebut. Kami juga bertemu dengan kapal-kapal ukuran besar yang melintas dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok. Tentu juga kami bertemu dengan pulau-pulau kecil nan indah-indah dari berbagai ukuran.
Perjalanan ke Pulau Putri dimana letak pulau ini hampir berada paling utara atau paling jauh dari serangkaian pulau di Kepulauan Seribu ditempuh dalam 1,5 jam dengan jarak 70 km. Kapal kami menggunakan 4 mesin tempel yang berdaya masing-masing 250 pk. Perjalanan 1,5 jam itu jadinya tak terasa karena kami disuguhi udara yang segar dan pemandangan yang menawan. Jam 10 kami tiba di dermaka Pulau Putri dan disambut oleh tari Pendet dari Bali. Lho? Katanya pemandu wisata kami; itu karena pemilik resort Pulau Putri ini adalah orang bali. Ohh begitu toch.
Tarif wisata ke pulau Putri ini kalau week day adalah Rp 800 rb per orang, tapi kalau nginep 1,5 juta/orang/malam.
|
Dermaga Marina Ancol tempat keberangkatan kapal ke Kepulauan Seribu |
|
Pulau Putri tujuan kami, berjarak 70 km dan ditempuh selama 1,5 jam |
|
Kapal kami yang berkapasitas 60 penumpang segera melaju ke tujuan |
|
Bertemu banyak perahu nelayan yang sederhana |
|
Melintasi beberapa pulau kecil |
|
Berpapasan dengan kapal tangker |
|
Bagan yang kami lihat |
|
Sudut ujung pulau Putri yang mulai tampak |
|
Setelah 1,5 jam perjalanan, kami sampai di pulau Putri |
Posted On : Kamis, 08 November 2012Time : 23.59