Author : UnknownTidak ada komentar
Pantai Lovina di Buleleng Bali memang tak seindah pantai Kuta. Pasirnya saja, pasir hitam, lautnya-pun tak berarus besar sehingga tidak cocok untuk kegiatan selancar atau surfing. Letaknya di Bali Utara yang relatif dekat dengan kawasan wisata Bedugul seperti; kebun raya, danau Beratan, danau Bedugul, dan lainnya. Di pantai yang panjangnya sekitar 16 km dan waktu tempuh untuk mencapainya dari Kota Denpasar diperlukan sekitar 3,5 jam, suasananya sepi/tidak seriuh seperti di pantai Kuta, namun bagi turis-turis tertentu, justru ‘kesunyian’ inilah yang dicari. Saya pribadi, datang ke pantai Lovina ini adalah untuk mencari 'kesunyian' itu. ‘Sunyi’ saat ini adalah sesuatu yang berharga, karena orang-orang yang hidup di kota-kota besar sudah jenuh dengan keramaian, keriuhan oleh polusi suara yang berasal dari berbagai sumber, yang mengakibatkan tidak ada kesan harmoni-nya bahkan dapat membuat stress warganya. Dengan bertemu ‘kesunyian’ ini, pikiran jadi fresh dan jiwa terasa lebih tentram.
Dan dalam kesunyian di pantai Lovina ini, interaksi antara penduduk lokal dengan turis menjadi lebih ‘jujur’ dan hangat. Sehingga bisa saja bagi turis tersebut akan sangat mengesankan di hatinya. Sehingga suatu saat, dia ingin datang kembali lagi ke tempat ini.
|
Jalan menuju Pantai Lovina yang Sepi |
|
Tak ada keriuhan di restoran sederhana dekat pantai ini |
|
Hanya satu dua orang saja yang lalu lalang di pantai |
|
Sunyi itu berharga |
|
Pun sunyi... |
|
Karena sunyi, Pak Pecit lebih banyak waktu untuk ngurus ayam aduannya |
|
Seorang turis Belanda yang tiap 6 bulan sekali bulak balik Lovina Holland sedang bercengkrama penduduk setempat dengan hangat |
Posted On : Rabu, 31 Oktober 2012Time : 08.39